Senin, 10 Agustus 2020

Teknologi Monitor dan Dampak Radiasi

 

1. Definisi Monitor

Monitor dapat dikatakan sebagai salah satu komponen penting dalam sebuah perangkat komputer. Hampir semua hasil operasi pada komputer ditampilkan pada monitor. Bisakah Anda bayangkan bila komputer tidak memiliki monitor sebagai alat output? Kita tidak akan bisa bekerja dengan komputer tanpa layar monitor. Sampai dengan saat ini layar monitor yang bisa digunakan memanfaatkan tiga jenis teknologi, yaitu teknologi Cathod Ray Tube (CRT), Liquid Crystal Display (LCD) dan plasma gas. Ketiga teknologi tersebut masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda. Teknologi yang tengah berkembang saat ini tidak hanya memberikan nilai positif, akan tetapi memberikan akibat yang negatif, salah satunya adalah dampak radiasi monitor terhadap pengguna komputer.

Monitor, yang disebut juga dengan “computer display” atau “Video Display Unit (VDU)” merupakan salah satu perangkat keras komputer yang berfungsi menampilkan output  yang telah diproses oleh Central Processing Unit (CPU). Proses yang terjadi dalam CPU dikonversikan oleh suatu adapter video/video board dari data berbentuk digital menjadi sinyal yang akan disalurkan melalui kabel penghubung ke monitor. Dengan adanya monitor sebagai komponen output, pemakai komputer dapat dengan mudah menikmati tampilan teks atau gambar dalam layar. Ditambah lagi saat ini komputer umum digunakan sebagai media hiburan seperti menonton video, game, video call dan sebagainya membuat fungsi monitor begitu penting bagi sebuah komputer.

2. Sejarah Perkembangan Monitor

Pada waktu generasi awal komputer, monitor tidak digunakan secara khusus seperti saat ini. Pada masa itu komputer terhubung dengan televisi sebagai layar untuk menampilkan hasil pengolahan data. Namun kendala yang terjadi adalah resolusi TV hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horizontal pada layar. Monitor khusus untuk komputer awalnya berupa monitor monokrom yang dikeluarkan oleh IBM PC pada dekade 1970-an. Monitor ini memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green monochrome” yang menampilkan hasil lebih terang, jelas dan lebih stabil.
Pada awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160 x 200 sampai 640 x 200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. CGA (Color Graphics Adapter) ini merupakan kartu grafis warna pertama dan standar display berwarna pertama untuk PC IBM.

Pada dekade yang sama, IBM memperkenalkan Monochrom Display Adapter (MDA) yang hanya bisa menampilkan teks sebanyak 80 kolom dan 25 baris. Secara teori MDA ini memiliki resolusi 720 x 350. Angka ini muncul dari hasil perhitungan lebar karakter (9 piksel) dengan jumlah kolom (80 kolom) dan tinggi karakter (14 piksel) dengan jumlah baris (25 baris)

Pada tahun 1984, IBM memperkenalkan Enhanched Graphics Adapter (EGA) yang mempunyai spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan CGA. EGA memiliki kemampuan untuk menampikan 16 warna dengan resolusi 640 x 350 yang mencukupi untuk penggunaan tingkat tinggi seperti menampilkan mode grafis. Jenis monitor ini menggunakan digital video – sinyal TTL (Transistor Transistor Logic) dengan nomor diskrit yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standar grafis yang dimiliki. Meski sudah usang, monitor jenis ini cukup stabil sehingga masih ada beberapa komputer yang menggunakannya sampai berikutnya muncul generasi komputer Windows.

Pada tahun 1987 IBM memperkenalkan tampilan standar Video Graphics Adapter (VGA). VGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) yang memungkinkan digunakan untuk menampilkan objek full color dengan intensitas yang tinggi. Meskipun standar VGA sudah tidak digunakan lagi karena sudah digantikan oleh standar yang baru, VGA masih diimplementasikan pada Pocket PC.

VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik pembuat kartu grafis komputer. Hal ini bisa dibuktikan dengan melihat generasi-generasi sesudah VGA seperti PGA, XGA, atau SVGA menggunakan teknologi yang sama dengan VGA yaitu standard analog video. Tampilan Windows sampai sekarang juga masih menggunakan modus VGA karena didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis.

Pada tahun 1990 IBM memperkenalkan standar grafis Extended Graaphics Array (XGA) sebagai pengembangan dari 8514/A. Generasi berikutnya yaitu XGS-2, memberikan resolusi 800 x 600 piksel yang menghasilkan 16 juta warna dan resolusi 1024 x 768 yang menghasilkan 65,536 warna. Kedua jenis resolusi ini merupakan standar grafis yang paling dikenal di masyarakat. Namun generasi monitor terbaru pada saat ini adalah teknologi Liquid Crystal Display (LCD) yang menggunakan sejenis kristal cair yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.

3. Jenis-jenis Monitor

Sebagai media keluaran (output) yang memiliki fungsi krusial dalam kelancaran penggunaan komputer, teknologi monitor hingga saat ini berkembang sangat pesat. Selama tahap pengembangannya layar monitor dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu Cathod Ray Tube (CRT), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.

 

Cathod Ray Tube (CRT)


Cathod Ray Tube (CRT) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tabung sinar katoda, ditemukan oleh Karl Ferdinan Braun. Pada awalnya monitor yang ada selama perkembangan generasi komputer, menggunakan teknologi tabung sinar katoda sebagai layar penampilnya. Monitor CRT memanfaatkan tumbukan elektron untuk memunculkan titik cahaya pada layar. Teknologi ini juga umum digunakan pada layar televisi. Karena menggunakan tabung sinar katoda, monitor jenis ini biasanya memiliki ukuran yang relatif besar dan tidak ringan.

Tampilan layar biasanya cembung, dan terkadang mendistorsi tampilan gambar, yang seharusnya ditampilkan datar bisa jadi tampak melengkung pada monitor CRT.

Liquid Crystal Display (LCD)


Teknologi LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron untuk memancarkan sinar, akan tetapi menggunakan semacam kristal cair yang bisa berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga membentuk panel-panel datar. Lapisan yang terdapat dalam LCD yaitu : polaroid belakang, elektroda belakang, plat kaca belakang, kristal cair, plat kaca depan, elektroda depan, polaroid depan.

Monitor jenis ini memiliki radiasi yang minim karena cara kerja LCD tidak melakukan penembakan elektron seperti pada cara kerja CRT, sehingga mata juga tidak cepat lelah
ketika menggunakan monitor jenis ini. LCD banyak sekali diminati karena sifatnya yang rendah radiasi, bentuknya menarik dan hemat energi.

Plasma Gas


Plasma gas atau yang lebih dikenal dengan monitor plasma, menggunakan teknologi gabungan dari CRT dan LCD. Plasma memanfaatkan gas fosfor untuk meningkatkan kualitas gambar yang ditampilkan. Monitor plasma ini memanfaatkan fosfor seperti teknologi CRT. Perbedaannya terletak pada layar monitor plasma yang dapat berpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal tersebut mengakibatkan energi yang diserap oleh monitor plasma tidak sebesar pada monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkanpun lebih baik dari LCD.
Panel Digital Light Processing (DLP) merupakan alat yang pada umumnya digunakan dalam teknologi monitor plasma. DLP inilah yang menangkap sinyal image dasar berupa warna merah, abu-abu dan hitam (RGB). Warna RGB kemudian dipisahkan oleh roda warna, kemudian dipantulkan oleh gas fosfor dan dipertemukan dalam mata kita.

Monitor plasma sering kali dipergunakan untuk seminar dalam ruangan besar yang membutuhkan layar besar untuk menampilkan presentasi. Pada monitor plasma, gas fosfor akan mengeluarkan sinar ultraviolet jika dipanaskan oleh sinyal listrik. Sinar ultraviolet tersebut kemudian menampilkan gambar di layar. Akibat teknologi yang digunakan, TV plasma sangat mudah panas. Bahkan di beberapa kasus, bila suhu ruangan tidak stabil, monitor plasma bisa meledak. Selain itu, monitor jenis ini rentan terhadap gangguan pada gambar, seperti efek gosong di gambar, smearing (tertinggalnya sinyal gambar di layar), juga color binding (lambatnya perubahan warna pada adegan-adegan cepat).

4. Bagian-bagian Monitor

Berikut dijelaskan bagian-bagian dalam monitor LCD (Liquid Crystal Display). LCD, baik itu LCD monitor yang digunakan untuk komputer maupun LCD laptop, memiliki banyak lapisan, yaitu lapisan polaroid belakang, elektroda belakang, plat kaca belakang, kristal cair, plat kaca depan, elektroda depan dan polaroid depan. Lapisan-lapisan dalam LCD disini dikenal dengan istilah “sandwich”. Pada gambar berikut terlihat susunan sandwich layar LCD. Lapisan-lapisan tersebut diuraikan dalam poin-poin di bawah ini :

  1. Cermin yang akan memantulkan sinar yang melewati seluruh susunan sandwich.
  2. Plat kaca depan, yaitu filter berupa gelas yang dilapisi oleh lapisan tipis polarizing film.
  3. Elektroda belakang, berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair kkristal cair, merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti zat cair, tetapi memiliki struktur seperti kristal. Dalam kristal cair ini intensitas cahaya dapat diatur melalui aliran listrik yang masuk ke dalamnya.
  4. Elektroda depan, berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair
  5. Lapisan Polaroid belakang atau yang merupakan lapisan paling bawah yang berfungsi sebagai sumber sinar fluorescent.

5. Karakteristik Monitor

Monitor komputer memiliki karakteristik yang berbeda-beda bergantung pada teknologi yang digunakan. Karakteristik ini berguna untuk mempertimbangkan jenis teknologi yang akan dipilih untuk kita manfaatkan. Berikut beberapa istilah karakterstik dalam sebuah monitor :

  • Resolusi yaitu jumlah piksel horizontal (dari kiri ke kanan) dikali dengan jumlah piksel vertikal (dari atas ke bawah) yang menunjukkan ketajaman tampilan layar monitor. Makin besar resolusi layar monitor maka makin halus dan tajam gambar yang ditampilkan. Umumnya monitor CRT dapat menampilkan berbagai variasi resolusi, sedangkan monitor LCD hanya memiliki satu resolusi native, yaitu resolusi di mana tampilan yang dihasilkan mempunyai gambar paling jelas.
  • Refresh rate /  vertical scan rate / vertical refresh rate biasanya istilah ini terdapat pada monitor CRT yang menunjukkan kemampuan maksimal menampilkan frame dalam satu detik. Refresh rate sangat penting karena mengontrol kedipan. Makin besar refresh rate monitor yang kita gunakan, akan membuat mata semakin nyaman pula. Untuk masa sekarang, sebaiknya pilih monitor dengan refresh rate minimal 75Hz.
  • Horizontal scan rate atau horizontal frequency, biasanya dinyatakan dalam satuan kilohertz yaitu frekwensi CRT  menembakkan elektron dari sisi kiri ke kanan dan belakang. Oleh karena itu Horizontal scan rate ini menunjukkan jumlah dari garis horizontal yang ditampilkan per detik.
  • Color or monochrome menunjukkan variasi warna pada monitor. Jika monitor yang digunakan merupakan jenis monochrome, maka monitor hanya menampilkan 1 warna saja. Hal ini diambil dari istilah “mono” yang artinya satu dan “chroma” yang artinya warna.
  • Interlaced or non interlaced. Monitor interlaced merupakan monitor yang menghasilkan citra penuh dengan dua kali penyapuan elektron. Dua kali penyapuan ini memberikan efek flicker yang menyakitkan mata. Sedangkan tipe non- interlaced dapat menghasilkan citra dengan hanya satu kali sapuan. Hal ini akan membuat efek flicker akan lebih jauh berkurang.
  • Dot pitch menunjukkantingkat kerapatan antar piksel LCD baik secara vertikal maupun horizontal. Semakin rapat tingkat kerapatan antar piksel, maka hasil tampilan di layar monitor akan semakin bagus.

6. Dampak Radiasi

 

Monitor komputer menghasilkan beberapa jenis radiasi yang tidak dapat dilihat oleh panca indera manusia. Gelombang-gelombang yang dihasilkan oleh layar monitor diantaranya :

  • Sinar – X merupakan salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer. Timbulnya sinar x pada layar monitor merupakan hasil dari proses terbenturnya aliran elektron dengan fosfor yang pada monitor bagian dalam. Radiasi sinar x yang dihasilkan monitor akan diserap kaca CRT, sehingga tidak sempat menyebar sampai ke pengguna komputer. Prof Dr John E Batubara dari Fakultas Teknologi Industri Universitas Pelita Harapan mengemukakan bahwa bila ditinjau dari energi radiasi dapat dikatakan sinar X yang dihasilkan dari radiasi komputer, tidak menimbulkan efek berbahaya terhadap manusia. Namun lamanya radiasi menyinari tubuh harus menjadi bahan perhatian, khususnya mata. Intensitas yang rendah tetapi dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan gangguan fisiologis
  • Sinar ultraviolet dan gelombang mikro atau microwavemenyebaban sakit kepala, pening, keletihan, gangguan sistem saraf, sistem reproduksi, dsb.
  • Radiasi elektromagnetik frekwensi atau yang dikenal juga dengan istilah Very Low Freqwency (VLF) dan Radiasi elektromagnetik frekwensi amat sangat rendah atau yang dikenal sebagai Extremely Low Freqwency (ELF) dihasilkan oleh defleksi horizontal dan sirkuit tegangan tinggi yang terdapat pada monitor

Gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh sinar radiasi komputer antara lain gangguan pada mata seperti  iritasi, mata kering, mata merah, sering berkedip, rabun, kemampuan membedakan warna berkurang, katarak. Katarak biasanya disebabkan oleh proses penuaan, namun dalam hal ini penyakit katarak juga bisa diakibatkan oleh radiasi sinar ultraviolet.

Selain yang disebutkan di atas akibat dari radiasi komputer antara lain panas, sakit, cepat lelah, mengantuk. Gejala itu diikuti sakit kepala, bahu, punggung dan pinggang, vertigo serta kembung. Beberapa sumber bahkan ada yang menyebutkan bahwa dampak radiasi bisa menyebabkan epilepsi, dermatitis dan keguguran.

7. Beberapa Anjuran

Dari beberapa bahaya radiasi yang ditimbulkan oleh monitor komputer memang memberikan dampak yang tidak menguntungkan, namun begitulah kenyataannya. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama mata. Karena kita akan selalu menggunakan komputer untuk banyak aktivitas, maka kita harus mengetahui hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahaya radiasi ini. Berikut tips yang diberikan untuk mengurangi bahaya radiasi :

  • Gunakan filter layar monitor komputer atau kacamata hitam
  • Pilih monitor dengan radiasi rendah seperti LCD atau yang memiliki refresh rate lebih besar dari 70 Hertz
  • Istirahatkan mata sejenak, jangan terus-terusan memandangi layar monitor

0 komentar:

Posting Komentar